HANTU JEMPOL (Karya Istiqomah 2 ipa 2)
Cerita Ini dari penuturan teman saya. Kisah tentang HANTU JEMPOL alias ibu jari.
Alkisah, ada seorang pemuda yang suka kebut-kebutan kalau sedang mengendarai motor.Pepatah mengatakan , sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga. Tak pelak, si Pemuda itu meski jago ngebut akhirnya mengalami kecelakaan juga. Korban wafat seketika setelah motor yang dikendarai melaju di jalan raya dengan kecepatan tingi bertubrukan dengan bis kota. Kecelakaan itu sempat memacetkan arus lalulintas beberapa saat. Polisi dibantu oleh warga segera mengevakuasi korban. Setelah melalui otopsi, jenasah dikebumikan oleh keluarganya. Nah, cerita HANTU JEMPOL lahir setelah pemakaman tersebut.
Setelah malam ke tiga, beredar isu ada hantu jempol bergentayangan. Mulanya hantu itu menampakkan diri di sekitar TKP. Tetapi kemudian hantu itu meneror seluruh kota. Beberapa paranormal mengatakan bahwa hantu jempol itu adalah bagian tubuh dari korban tabrakan yang ketika dimakamkan bagian ibu jarinya masih tertinggal di tempat terjadinya kecelakaan. Menurut data hasil otopsi memang dinyatakan bahwa ibu jari korban tidak ditemukan.
Semula teman saya tidak percaya kalau di jaman modern ini masih ada hantu gentayangan di tengah kota. Suatu malam , ia merasa pintu kamar kostnya ada yang mengetuk. “Siapa sih malam-malam begini iseng.” Pikirnya. Ketika ia membuka pintu itu, ternyata tidak ada siapa-siapa di sana. Kembali ia tutup pintu. Tidak selan lama, pintu kembali di ketuk. Bergegas ia membuka. Pikirnya, alau ada yang iseng pasti langsung kepergok. Tetapi ternyata tidak ada siapa-siapa. “Aneh…” katanya dalam hati. Pintu kembali di tutup.
Sekali lagi, setelah pintu di tutup, kembali terdengar. Bulu-bulu kuduk teman saya itu mulai berdiri. Ada perasaan aneh mencekan pikirannya. Pelan-pelan ia membuka pintusekali lagi. Dan…ternyata yang ada sepotong ibu jari melayang-layang. “Wah….ini dia hantu jempol itu…” katanya dalam hati. Ia mencoba melawan rasa takut yang menggelayut dalam benaknya. Mulailah dia mengucapkan doa-doa dengan khusuk. Tetapi hantu itu masih saja tidak bergeming. Bahkan terlihat bertambah besar.
Semakin keras teman saya itu mengucapkan doa-doanya, aka semakin besar jempol itu terlihat. Ia mulai frustasi. Diambillah sebuah sapu di balik pintu untuk menghalau hantu itu. Tetapi hantu itu menghindar. Bahkan balik menyerang. Saking kehabisan akal, teman saya itu menghardik spontan. “Hai jempol….!!! Kau pikir aku takut….!!!!” Katanya sambil mengacungkan jari kelingking. Melihat acungan jari kelingking,si Jempol itu sontak lari terbirit-birit……
By : Istiqomah
XI IPA 2
Posted by mading man sumpiuh
on 10.18. Filed under
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response