SITUS CARANGANDUL
Situs Carangandul terletak di Desa tamansari , Kecamatan Karanglewas, dengan posisi di sebelah selatan dari ibukota Kecamatan Karanglewas + Km 3, dan dari kota Purwokerto + Km 7. Kondisi jalan menuju situs baik dan sudah di aspal + meter 50 jalan berbatu. Lingkungan sekitar kanan kiri situs berupa perkebunan milik masyarakat. Situs tersebut terhampar pada lahan selua 120 meter persegi
Peninggalan yang terdapat di situs Carangandul berupa patung potongan kepala manusia yang berukuran raksasa, yang menurut mitos yang berkembang di masyarakat, bahwa patung potongan kepala manusia tersebut adalah potongan kepala patih Kadipaten Pasir Puhur pada abad -15 yang dipenggal oleh tentara dari Demak, yang akhirnya berupa jadi sebuah batu yang menyerupai kepala manusia.
Konon ceritanya Patih Carangandul seorang patih yang sakti mandraguna dan memiliki aji Pancasona jika perang melawan musuh sekalipun dipenggal jika kepala masih berdekatan dengan tubuhnya, maka patih Carangandul tak lama kemudian antara kepala dan tubuhnya menyatu lagi, dan akhirnya hidup kembali.
Setelah tentara Demak mengetahui bahwa Patih Carangandul memiliki Aji Pancasona, maka setelah kepala Patih Carangandul dipenggal, maka antara kepala dan tubuhnya dipisahkan ditempat yang berbeda dan berjauhan. Setelah antara tubuh dan kepala diletakkan ditempat yang berjauhan barulah Patih Carangandul bisa dikalahkan oleh tentara Demak, dan akhinya bisa meninggal dunia untuk selamanya.
Karena kesaktiannya, kini kepala dan otak patih Carangandul telah berubah menjadi sebuah batu yang menyerupai potongan kepala dan otak yang tergeletak terbalik kepala dibawah lehernya diatas.
Setelah Kadipaten Pasir Luhur berhasil di Islamkan oleh tokoh agama dari Kerajaan Demak yaitu Syech Makdum Wali, Pangeran Mangkubumi yang saat itu berkuasa di Pasir Luhur dengan bantuan pasukan Demak berusaha mengIslamkan wilayah wilayah yang menjadi kekuasaannya. Semua wilayah dalam kekuasaan Kadipaten Pasir Luhur akhirnya berhasil di Islamkan. ( ditulis kembali Oleh Karsono. Ama. Pada Pamong Budaya Kepurbakalaan Dinbudpar Kab. Banyumas)
Peninggalan yang terdapat di situs Carangandul berupa patung potongan kepala manusia yang berukuran raksasa, yang menurut mitos yang berkembang di masyarakat, bahwa patung potongan kepala manusia tersebut adalah potongan kepala patih Kadipaten Pasir Puhur pada abad -15 yang dipenggal oleh tentara dari Demak, yang akhirnya berupa jadi sebuah batu yang menyerupai kepala manusia.
Konon ceritanya Patih Carangandul seorang patih yang sakti mandraguna dan memiliki aji Pancasona jika perang melawan musuh sekalipun dipenggal jika kepala masih berdekatan dengan tubuhnya, maka patih Carangandul tak lama kemudian antara kepala dan tubuhnya menyatu lagi, dan akhirnya hidup kembali.
Setelah tentara Demak mengetahui bahwa Patih Carangandul memiliki Aji Pancasona, maka setelah kepala Patih Carangandul dipenggal, maka antara kepala dan tubuhnya dipisahkan ditempat yang berbeda dan berjauhan. Setelah antara tubuh dan kepala diletakkan ditempat yang berjauhan barulah Patih Carangandul bisa dikalahkan oleh tentara Demak, dan akhinya bisa meninggal dunia untuk selamanya.
Karena kesaktiannya, kini kepala dan otak patih Carangandul telah berubah menjadi sebuah batu yang menyerupai potongan kepala dan otak yang tergeletak terbalik kepala dibawah lehernya diatas.
Setelah Kadipaten Pasir Luhur berhasil di Islamkan oleh tokoh agama dari Kerajaan Demak yaitu Syech Makdum Wali, Pangeran Mangkubumi yang saat itu berkuasa di Pasir Luhur dengan bantuan pasukan Demak berusaha mengIslamkan wilayah wilayah yang menjadi kekuasaannya. Semua wilayah dalam kekuasaan Kadipaten Pasir Luhur akhirnya berhasil di Islamkan. ( ditulis kembali Oleh Karsono. Ama. Pada Pamong Budaya Kepurbakalaan Dinbudpar Kab. Banyumas)
kiriman dari Asror Sa'bani 19 Januari jam 5:30
Sumber Berita : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas Hit : 108
Sumber Berita : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas Hit : 108