TOBAT kary@ SRIHARTATI X4
Manusia diciptakan dimuka bumi ini tidak lain hanya untuk beribadah dan menjalani sebuah kehidupan yang fana. Selama manusia melakukan perbuatan pasti tidak lput dari kesalahan. Dan kita swbagai seorang muslim, harus senantiasa mengingat tobat dan akan tetap tumbuh di dalam hati setiap muslim sampai meninggal dunia.Orang yang bertobat kepada Allah adalah orang yang kembal dari segala yang dibenci Allah menuju yang di ridhoi-Nya kembali taat setelah melanggar larangan-Nya, Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahan dan memasukan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawah sungai-sungai.”
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahan dan memasukan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawah sungai-sungai.”
Jika manusia bisa mengendalikan hawa nafsu mungkin semua orang tergolong mahluk-mahluk yang di cintai Allah, namun manusia tak pernah merasa puas memperturutkan hawa nafsu seperti: minum-minuman, judi, main perempuan. Semua telah dikerjakan dengan niat nanti akan bertobat. Rencana seperti ini sangat spekulatif karena tidak seorang pun yang dapat menjamin berumur panjang. Oleh sebab itu, begitu seorang mukmin menyadari bahwa apabila telah melakukan kesalahan, khilaf, atau kemaksiatan, maka harus segera bertaubat kepada Allah SWT tanpa menunda-nundanya.
Bahkan seorang mukmin, dianjurkan untuk selalu bertobat kepada Allah sekalipun dia tidak mengetahui kesalahannya. Boleh jadi, tanpa di sadari dia telah melakukan kesalahan. Rasulullah SAW memerintahkan kepada umatnya untuk segera bertobat, dan Beliau sendiri menyatakan bertobat sampai 100 kali sehari.
Supaya dapat dikatakan tobat maka ucapkan,”Astaghfirullah Wa Atubu Illaih”(aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya) harus muncul dari dalam hati dengan niat memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah terlanjur ia kerjakan dengan disertai penyesalan. Namun jika hanya sekedar gerak lidah saja, maka itu bukan tobat. Janji itu harus keluar dari hati nuraninya dengan sejujurnya, tidak hanya di mulut sementara di dalam hati masih tersimpan untuk mengerjakan dosa itu sewaktu-waktu, tobat seperto ini diibaratkan dengan TOBAT SAMBAL, waktu kepedasan menyatakan “kapok” tapi esoknya dilakukan lagi. Kita tidak boleh seperti itu, jika seseorang bertobat dari dosanya dengan tobat sesungguhnya (Tobat Nasuha) maka tidak ada ubahnya dia seperti orang yang tidak mempunyai dosa atau seperti bayi yang baru lahir dari ibunya.
Supaya dapat dikatakan tobat maka ucapkan,”Astaghfirullah Wa Atubu Illaih”(aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya) harus muncul dari dalam hati dengan niat memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah terlanjur ia kerjakan dengan disertai penyesalan. Namun jika hanya sekedar gerak lidah saja, maka itu bukan tobat. Janji itu harus keluar dari hati nuraninya dengan sejujurnya, tidak hanya di mulut sementara di dalam hati masih tersimpan untuk mengerjakan dosa itu sewaktu-waktu, tobat seperto ini diibaratkan dengan TOBAT SAMBAL, waktu kepedasan menyatakan “kapok” tapi esoknya dilakukan lagi. Kita tidak boleh seperti itu, jika seseorang bertobat dari dosanya dengan tobat sesungguhnya (Tobat Nasuha) maka tidak ada ubahnya dia seperti orang yang tidak mempunyai dosa atau seperti bayi yang baru lahir dari ibunya.
Oleh karena itu, seberapun besar dosa seseorang, walaupun menyamai buih di lautan lalu dia bertobat dari dosanya dan memperbaiki dirinya serta bergetar hatinya dan menyesali apa yang telah dilakukannya, maka pastilah Allah akan mengampuninya. “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yg bertobat.”, artinya bahwa Allah menyukai seseorang yang bertobat, meskipun dia telah merusak taubat sebelumnya.
by : SRIHARTATI X-4
Posted by mading man sumpiuh
on 21.27. Filed under
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response