AKU BUKAN ARJUNA part oNe
Perkenalkan, nama ku IAN. Tak usah kau tanya nama lengkap ku. Karena percuma saja, aku tak akan menjawabnya. Aku dilahirkan di sebuah desa kecil, mungkin kalian tak banyak yang tau. Karang Petir, itu nama desa kelahiran ku. Aku terlahir sebagai anak bungsu dari lima bersuadara. Ayah ku seorang petani, begitu juga dengan ibuku.
Tak ada yang istimewa dari ku. Aku biasa saja, seperti orang kebanyakan. Aku butuh makan, butuh minum dan istirahat. Aku pikir kau pun demikian. Cukup sampai disini perkenalannya. Lagi pula aku juga tak ingin kalian semua tau tentang siapa diri ku sebenarnya.
Semua ini berawal saat kami pulang ngerental musik.
" meng, cepetan... kita udah ketinggalan jauh banget nich.!"
" alah... ngemeng doank loe, cuma duduk di boncengan sich enak. Coba loe yang di depan." gerutunya
" kan badan ente yang lebih gede, masa musti ane yang boncengin..." kilah ku
" ya udah..., jagan banyak komen. Tinggal diem ama duduk manis susah amat sich.!"
Aku yang diomelin cuma cengengesan.
" Woooiii... Cepetan...!!!" Teriak Toni dari kejauhan
"loe aja yang cepet banget... kaya orang mau kedukun anak.!" Timpal Komeng tak mau kalah
" baru segini aja udah letoy loe... Cemen..." teriak Kemo
Tak terima dibilang letoy, Komeng langsung meningkatkan kayuhan sepeda kami. Tak beberapa lama, kami sudah sejajar dengan Toni, Kemo, Arif, Yasin dan Asep.
"Gitu donk... Badan aja digedein, masa jadi yang paling belakang..." Sindir Yasin
"Diem loe.!!! Gak liat orang lagi capek apa.!" Bentak Komeng
"Eh... Liat tuh, ada cewek." Sela ku, mencoba mencairkan suasana
"Mana... Mana?" Jawab mereka bersamaan
"Ntu... di depan. Ada dua cewek pula."
" tau aja... kalo lagi ada orang butuh cuci mata. kan jadi nambah semangat..." Seloroh Komeng
"Loe tuh ya... kalo liat cewek aja... Langsung ijo...!" Ledek Arif
"Alah... kaya loe gak aja. Malah loe lebih parah."
"Berisik ente pade... ngomong-ngomong, siapa nich yang mau maju duluan?" Tantang ku
"Aku!" Teriak Toni dengan Pedenya
"Udah... Sono loe maju duluan...!"
Semua ini berawal saat kami pulang ngerental musik.
" meng, cepetan... kita udah ketinggalan jauh banget nich.!"
" alah... ngemeng doank loe, cuma duduk di boncengan sich enak. Coba loe yang di depan." gerutunya
" kan badan ente yang lebih gede, masa musti ane yang boncengin..." kilah ku
" ya udah..., jagan banyak komen. Tinggal diem ama duduk manis susah amat sich.!"
Aku yang diomelin cuma cengengesan.
" Woooiii... Cepetan...!!!" Teriak Toni dari kejauhan
"loe aja yang cepet banget... kaya orang mau kedukun anak.!" Timpal Komeng tak mau kalah
" baru segini aja udah letoy loe... Cemen..." teriak Kemo
Tak terima dibilang letoy, Komeng langsung meningkatkan kayuhan sepeda kami. Tak beberapa lama, kami sudah sejajar dengan Toni, Kemo, Arif, Yasin dan Asep.
"Gitu donk... Badan aja digedein, masa jadi yang paling belakang..." Sindir Yasin
"Diem loe.!!! Gak liat orang lagi capek apa.!" Bentak Komeng
"Eh... Liat tuh, ada cewek." Sela ku, mencoba mencairkan suasana
"Mana... Mana?" Jawab mereka bersamaan
"Ntu... di depan. Ada dua cewek pula."
" tau aja... kalo lagi ada orang butuh cuci mata. kan jadi nambah semangat..." Seloroh Komeng
"Loe tuh ya... kalo liat cewek aja... Langsung ijo...!" Ledek Arif
"Alah... kaya loe gak aja. Malah loe lebih parah."
"Berisik ente pade... ngomong-ngomong, siapa nich yang mau maju duluan?" Tantang ku
"Aku!" Teriak Toni dengan Pedenya
"Udah... Sono loe maju duluan...!"
~TO BE CONTINYUE~...........
Arif Febri Ian 08 Februari jam 11:56
alUmNi 007
Posted by mading man sumpiuh
on 21.39. Filed under
KIRIMAN ALUMNI
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response