DOSA-DOSAKU
masih pantaskah
tawaku membahana
menelusup
ke sudut-sudut ruang
sementara dosa
maksiat
masih terus memburuku
membelenggu
tak pernah lelah
kadang ku heran sendiri
masih pantaskan aku memohon pada-Mu
sementara dosaku
mungkin sudah setinggi gunung
seluas lautan
masih pantaskah aku mendapat ampunan-Mu
di sisi lain
perintah-Mu selalu aku abaikan
dan larangan-Mu malah aku kerjakan
kadang
ku ingin menangis
tapi aku sudah lupa bagai mana caranya
aku tak paham
bagaiman memulainya
mungkin hati telah membatu
dan nurani
sudah bosan mengingatkan aku
Hanya dengan hidayah-Mu lah
aku
akan terbebas dari belenggu
yang selama ini mengikat ku
tawaku membahana
menelusup
ke sudut-sudut ruang
sementara dosa
maksiat
masih terus memburuku
membelenggu
tak pernah lelah
kadang ku heran sendiri
masih pantaskan aku memohon pada-Mu
sementara dosaku
mungkin sudah setinggi gunung
seluas lautan
masih pantaskah aku mendapat ampunan-Mu
di sisi lain
perintah-Mu selalu aku abaikan
dan larangan-Mu malah aku kerjakan
kadang
ku ingin menangis
tapi aku sudah lupa bagai mana caranya
aku tak paham
bagaiman memulainya
mungkin hati telah membatu
dan nurani
sudah bosan mengingatkan aku
Hanya dengan hidayah-Mu lah
aku
akan terbebas dari belenggu
yang selama ini mengikat ku
Arif Febri Ian 08 Februari jam 10:02
Alumni 007
Posted by mading man sumpiuh
on 19.48. Filed under
KIRIMAN ALUMNI
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response