Etika Berdoa
Tata cara berdo’a yang benar menurut sunnah Rasulallah SAW, antara lain:
Sebelum berdo’a hendaknya memuji kepada Allah SWT kemudian bershalawat kepada Nabi SAW. Rasulallah SAW. Pernah mendengar seorang lelaki sedang berdo’a di dalam shalatnya, namun ia tidak memuji kepada Allah SAW dan tidak bershalawat kepada Nabi, maka Nabi bersabda kepadanya: “Kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang shalat, lalu kamu duduk, maka memujilah kepada Allah SWT dengan pujian yang layak bagi-Nya, dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdoalah”. (HR. At-Turmudzi, dan dibenarkan oleh Al-Albani).
Mengakui dosa-dosa, mengakui kekurangan (keteledoran diri) dan merendahkan diri, khusyuk, penuh harapan dan rasa takut kepada Allah SWT di saat anda berdo’a.
Berwudlu sebelum berdo’a, menghadap Kiblat dan mengangkat kedua tangan di saat berdo’a. Di dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari Radhiallahuanhu disebutkan bahwa setelah Nabi SAW telah selesai melakukan perang Hunain: “Beliau minta air untuk berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau”. (Muttafaq’alaih).
Benar-benar (sangat meminta) di dalam berdo’a dan berbulat tekad dalam memohon.
Benar-benar (sangat meminta) di dalam berdo’a dan berbulat tekad dalam memohon.
Menghindari do’a buruk terhadap diri sendiri, anak dan harta. Rasulullah SAW, bersabda:
“Jangan sekali-kali kamu mendo’akan buruk terhadap diri kamu dan juga terhadap anak-anak kamu dan pula terhadap harta kamu. Karena, khawatir do’a kamu bertepatan dangan waktu dimana Allah SWT mengabulkan doa mu”. (HR. Muslim).
Merendahkan suara dan berkonsentrasi saat berdo’a.
Tidak memaksa bersajak saat berdo’a. Ibnu Abbas pernah berkata kepada ‘Ikrimah: “Lihatlah sajak dari do’a mu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah SAW dan para sahabatnya tidak melakukan hal tersebut”. (HR. Bukhari).
Sumber: Majalah Irsyad
Khusnul-Kh X-3
Posted by mading man sumpiuh
on 13.27. Filed under
