Ibu Sirus Pedagang Tempe
‘’Ibu Sirus adalah seorang penjual Tempe, ia hidup hanya berdua dengan anaknya, Ibu Sirus bekerja untuk menghidupi anaknya agar anaknya bisa terus bersekolah. Ibu Sirus sudah ditinggalkan suaminya, yang meninggal karena sakit jantung. Padahal Ibu Sirus sudah berumur 45 tahun, ia berkerja keras untuk menghidupi anaknya.
Ibu Sirus berjualan tempe sejak tahun 1985. Dan Rumah Ibu Sirus terletak di TAMBAK Kabupaten BANYUMAS. Ibu Sirus setiap hari harus bangun jam 5 pagi, karena Ia harus memasakkan anaknya dan Ia juga harus memasak kedele. Dalam pembuatan tempe Ibu Sirus dibantu oleh anaknya. Anaknya membantu menginjak-nginjak kedele itu dan sambil memilah-milih kedele yang tidak bagus, Ia lalu merendam kedele itu dangan air aseman setelah selesei membantu Ibunya Ia lalu berangkat Sekolah.
Setelah anaknya berangkat, Ibu Sirus lalu membuat tempe yang pertama Ia lakukan yaitu mengukus kedele tadi yang sudah di cuci dan di rendan dengan air cucian, tunggu kurang lebih 1 jam. Setelah kedele itu matang, lalu angkat kedele tadi yang Ibu Sirus membungkus tempe di bantu tetangganya, tetangganya sering sekali bermain kerumah Ibi Sirus untuk main, karena sudah akrab dengan Ibi Sirus. Ibu Sirus biasanya membunkus kedele itu sampai malam, Ia sangat tegar dan pantang menyerah. Pada pagi-paginya Ibu Sirus berangkat ke pasar untuk menjajagkan dagangannya, Ia pulang biasanya Jam 11.30. Ia pulang kerumah dengan jalan kaki, ‘’ Alangkah Perkasanya Ibu Sirus.
sudah dikukus untuk didinginkan sebentar kurang lebih 30 menit. Setelah dingin lalu angkat dan tatoh ke tempat untuk meratakan kedele, setelah ditaru
h lalu masukan Laru dan campur denagn rata. Dan didinginkan lagi beberapa menit, setelah dingin. Lalu Ibu Sirus mempersiapkan daun pisang yang sudah di sobekin sekitar 20 cm, dan disiapkan juga kertas yang sudah di potong-potong... Setelah mempersiapkan semua bahan. Lalu Ibu Sirus memulai membungkus kedele iti dengan daun dan kertas.
h lalu masukan Laru dan campur denagn rata. Dan didinginkan lagi beberapa menit, setelah dingin. Lalu Ibu Sirus mempersiapkan daun pisang yang sudah di sobekin sekitar 20 cm, dan disiapkan juga kertas yang sudah di potong-potong... Setelah mempersiapkan semua bahan. Lalu Ibu Sirus memulai membungkus kedele iti dengan daun dan kertas.
‘’Kita sebagai manusia harus selalu semangat dan pantang menyerah, contoh Ibu Sirus yang berjuang untuk menghidupi anaknya, dia berjuang agar anaknya bisa terus bersekolah.’’
bY : † RUDI. F† DIKA. E† WISNU. N† WILDAN. D† FERI. S