Ibu Salinah Penjual Sembako
Ibu Salinah adalah penjual sembako yang tegar dan tabah menghadapi segala cobaan meskipun beliau tidak mempunyai anak. Sekarang beliau berusia 56 tahun. walaupupun sudah berusia lanjut beliau masih menekuni profesinya sebagai penjual sembako di desa Bogangin RT 03/07. "saya berprofesi sebagai penjual sembako karena saya sudah tua apalagi saya sudah terbiasa berdagang disamping itu saya sudah tidak kuat lagi kerja keras, kalau waktu muda saya pernah jadi TKW di luar negeri."ujar ibu Salinah.
Ibu Salinah mulai berdagang sejak dia menikah dan dalam menjalani usahanya beliau dibantu oleh suaminya yang bernama Bapak Waridi. Dalam menekuni usahanya ibu Salinah mengeluarkan modal yang cukup besar yaitu Rp 4000.000. Dalam menjual dagangan ibu Salinah menjualnya kepada masyarakat setempat.
Pendapatan yang diperoleh oleh ibu Salinah setiap harinya lumayan. "Alhamdulillah pendapatan saya setiap harinya bisa sampai Rp 200.000 ujarnya. Dari pendapatan itu, keuntungan yang diperoleh ibu Salinah seharinya kira-kira Rp 10.000. Kadang-kadang ibu Sarinah mengalami kerugian. Barang-barang yang dijual Ibu Salinah mencakup kebutuhan sehari-hari atau sembako.
Warung Ibu Salinah setiap hari buka dan kalau waktu sholat Magrib, Isya, dan Subuh warung tersebut ditutup sementara karena Ibu Sarinah pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah. Dilingkungan masyarakatnya Ibu Salinah terkenal sebagai orang yang rajin beribadah. Saat mereka pergi ke masjid warung tersebut kosong. Dalam melayani pembeli Ibu Salinah sangat sopan dan sabar, walaupun terkadang ada pembeli yang mengutang di warung Ibu Salinah, tetapi Ibu Salinah tetap berusaha melayani pembeli dengan sabar. Karena Ibu Salinah sadar bahwa pembeli adalah raja dan pembeli sangat dibutuhkan oleh Ibu Salinah. Karena, sifat itulah Ibu Salinah mempunyai banyak pelanggan. Pembeli selalu puas dengan pelayanan yang Ibu Salinah berikan kepada para penbelinya.
by : Sutini_Evi n_Tri wiji_Feni f_Lukman W
Lukman Therive 15 Februari jam 3:55