MENINGKATNYA PENIKMAT BAKSO GOYANG LIDAH
Sumpiuh, Selandaka, 9 Febuari 2010
“Goyang lidah” merupakan sebuah nama kedai bakso yang bertempat di JALAN Raya Sumpiuh No. 95 tepatnya di sebelah barat pegadaian. Kedai ini mulai dirintis sejak tahun 1985 oleh Ibu Iyah Murniati wanita kelahiran Solo, 31 Desember 1956.
“Goyang lidah” merupakan sebuah nama kedai bakso yang bertempat di JALAN Raya Sumpiuh No. 95 tepatnya di sebelah barat pegadaian. Kedai ini mulai dirintis sejak tahun 1985 oleh Ibu Iyah Murniati wanita kelahiran Solo, 31 Desember 1956.
Sebuah warung bakso yang mula-mula berada di pinggir jalan, kecil dan hanya dikerubungi dengan tenda, kini sudah mulai berkembang menjadi sebuah kedai yang lumayan besar dan ramai pengunjung, karena hampir setiap hari kedai Ibu Iyah selalu ramai. Sebuah kedai ”Goyang lidah” Ibu Iyah Muryati menamainya.
Bagi para penikmat bakso Goyang lidah, bakso tersebut sudah tidak asing lagi. Di samping cita rasa masakan yang khas dan enak, harganya juga relatif miring dan pas di kantong seluruh kalangan penikmat bakso. Karena dengan harga Rp 6.500,00 per porsi para pemburu kuliner terutama bakso bisa menikmatinya.
Mengapa tidak, sehingga akhir-akhir ini para penikmat bakso goyang lidah semakin meningkat yang tadinya hanya 70% sekarang bertambah hingga 90%.
Mengapa tidak, sehingga akhir-akhir ini para penikmat bakso goyang lidah semakin meningkat yang tadinya hanya 70% sekarang bertambah hingga 90%.
Ibu dengan 4 anak ini selaku pemilik kedai mengatakan “memang sih, pengujung semakin ramai hingga saya dan karyawan saya kewalahan, bingung dan cape, tetapi saya merasa senang karena masih banyak pengujung yang menyukai bakso buatan saya” ujarnya dengan wajah gembira.
Mengenai hal ini, rencananya dalam waktu dekat ibu Iyah murniati akan memperluas kedainya. Tidak hanya itu dia juga akan menambah fasilitas dan mempernyaman fasilitas yang ada, usaha pengkualitasan pada bakso dan makanan yang lain juga akan dia lakukan. “Agar nyaman, pas dan enak di hati pengunjung” ujar wanita paruh baya yang dalam kesehariannya mengutak-atik bakso.
Namun tidak hanya ini saja, untuk menarik para pengunjung dan mempertahankan pelanggan Ibu Iyah Murniati juga menetapkan beberapa tips yang katanya hanyalah sebuah tips sederhana. Seperti : kebersihan tempat yang selalu terjaga. P enjual bakso ini mengatakan ”ya, saya selalu mengondisikan tempat agar selalu rapih ,bersih dan yaman bagi pengunjung, menambah kualitas dan kuantitas rasa bakso “saya selalu menjaga kualitas dan kuantitas rasa bakso dengan pemilihan bahan yang segar dan bagus kemudian saya juga tidak pernah mengubah resep masakan yang tak lain saya dapatkan resep itu dari suami saya Adi Siswanto” dengan sedikit bangga dan malu-malu ia katakan. Lalu saya berupaya agar selalu bersikap ramah dan sopan terhadap pengunjung. “karena bagi saya pribadi, pengunjung adalah raja, dan pengunjung yang paling utama bagi saya, oleh sebab itu saya selalu memberikan senyum, bertindak sopan dan ramah terhadap mereka walaupun terkadang mereka membuat saya kesal, jengkel dan marah, karena sikap mereka.
“Nah, dengan tips inilah banyak pengunjung yang merasa cocok dengan masakan saya”, ujarnya. Tak lain halnya dengan Vivi seorang pelajar SMA yang mulai terpikat dan menyukai bakso Goyang lidah. “saya suka soalnya rasanya enak dan pas harganya”, ucap remaja tadi. Tak hanya Vivi Rahmat seorang pengandara bus yang selalu mampir di sela-sela kesibukan mencari penumpang. “rasanya maknyos , lezat dan kayanya sudah menempel di hati saya”, ucapnya dengan tertawa dan dengan wajah yang dicucuri keringat karena kepedasan.
Melihat hal ini seorang wanita kelahiran Solo, 31 Desember 1965, merasa senang dan bangga karena usaha yang ia telah tekuni sejak tahun 1981 hingga sekarang membuahkan hasil. Tak hanya itu dari berjulan bakso Ibu Iyah Murniati dapat meraup keuntunga yang lumayan besar yang tak lain dapat mencukupi kebutuhan keluarga, tetapi tidak hanya itu dia juga memberikan bekal pendidikan ke pada ke 4 orang anak mereka adalah :
~ Heni susilo mukti, seorang mahasiswi lulusan E1 di UNES
~ Rizki saputra, dia juga lulusan E1 di UNES
~ dedi iswa dudi, ia adalah mahasiswa dengan program D3 di UNES
~ Imedia wahyuni ia lulusan SMK YPE Sumpiuh, “ucapnya dengan penuh kebanggaan dan ucap ibu itu lagi “ nah kalau mau mencicipi bakso yang enak dan murah meriah datang saja ke kedai Goyang lidah yang bertempat di Jalan Raya Sumpiuh No. 95 dijamin halal dan bahannya segar jadi lebih bermutu”, ucap wanita itu dengan rasa malu-malu mempromosikan Goyang lidahnya.
bY : LUTHFIA NUR CAHYANI
Luthfia Vivi 15 Februari jam 4:23