Menyikapi Hari Valentine Day
Man Sumpiuh, Menghadapi hari Valentine Day yang jatuh pada hari minggu, tanggal 14 Februari 2010, para guru melakukan razia ke semua kelas, dari kelas X s.d. kelas XII. Razia tersebut dilaksanakan pada hari sabtu, 13 Februari 2010. “Hal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengantisipasi agar para siswa dan siswi MAN Sumpiuh tidak merayakan hari Valentine Day, karena kegiatan ini bertentangan dengan ajaran agama Islam,” Ujar Pak sodikun selaku Waka Humas.
Dari razia tersebut segenap guru tidak mendapatkan hal-hal yang dicurigai sebagai barang yang dapat digunakan untuk merayakan hari Valentine Day. “Aku sangat lega karena ternyata para santri dan santriawan MAN Sumpiuh tidak membawa barang yang digunakan untuk merayakan hari Valentine Day,” Papar Waka Humas.
Disamping dalam rangka hari Valentin Day, razia ini juga bermaksud untuk mengecek apakah ada anak MAN Sumpiuh yang masih menggunakan HP berkamera. Lebih lanjut diterangkan oleh Pak Sodikun bahwa sesuai dengan keputusan dari Kanwil DEPAG Jawa Tengah, yang melarang semua anak MAN membawa HP berkamera di lingkungan Madrasah. Jadi dengan demikian semua anak MAN Sumpiuh tidak boleh membawa HP berkamera.
“Saya sangat mendukung dengan keputusan kanwil tersebut, karena dengan anak membawa HP yang berkamera ditambah lagi dengan yang ada vasilitas videonya, dikhawatirkan HP tersebut disalahgunakan untuk menyimpan gambar dan video porno. Hal itulah yang dapat merusak moral anak,” kata Pak Khasan selaku Pembina Osis.
Dari hasil razia tersebut, tim perazia mendapatkan 2 HP yang berkamera. Kemudian HP tersebut dibawa kekantor dan dicek oleh Bapak Khasan selaku Pembina Osis. Setelah dicek semua file yang terdapat di dalam HP tersebut, ternyata tidak ada satupun file yang berbau pornografi di dalam HP tersebut. “Walaupun isinya tidak ada satupun yang berbau pornografi, tetapi yang namanya peraturan tetap peraturan,” ujar Pak khasan.
Kemudian ke dua anak tersebut dipanggil, dan disuruh membuat pernyataan, yang kurang lebih isinya menyatakan bahwa mereka berjanji tidak akan membawa HP yang berkamera di lingkungan MAN Sumpiuh, dan apabila saya melanggar perjanjian tersebut, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di MAN Sumpiuh.
Razia tersebut berjalan lancar dan tertib. “Kami Insya Alloh akan selalu mengadakan razia dalam rangka hari Valentine Day,” kata Pak Sodikun. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah para santri dan santriwan MAN Sumpiuh agar tidak mengikuti kebudayaan yang tidak bersumber dari agama Islam.
bY : Pembina Mading
B4B3h oKe
Posted by mading man sumpiuh
on 01.00. Filed under
Seputar MAN
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response
Menurut pendapat saya,kehidupan kita masa kini sudah global,hubungan komunikasi sudah tidak seperti 20 atau 30 tahun yang lalu.Kalau kita menentang kebudayaan asing yang bertentangan dengan agama kita,saya dapat mengerti,tetapi kalau kita menentang karena bukan dari agama kita itu saya kira sikap ini terlalu keras.Yang akhirnya akan dapat mendapakan kejalan yang tersembunyi atau jalan gelap.Kita hidup di dunia ini tidak sendirian,dengan ber-macam2 bangsa dan kebudayaannya.Toleransi yang kita perlukan demi hidup yang damai.