PENJUAL KAYU
TAMBAK. Kayu merupakan salah satu bahan yang digunakan untukmembuat rumah. Selain rumah, kayu juga dimanfaatkan untuk membuat meja, kursi, lemari dan peralatan-peralatan lainnya.
Bicara tentang kayu, Bapak yang bernama Supriyanto ini, menekuni profesinnya sebagai penjual kayu sejak tahun 2009. Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, Bapak yang mermiliki 4 orang anak ini, pernah gulung tikar karena maraknya persaingan. Untuk itu ia lebih profesional dalam menekuni pekerjaannya.
Bicara tentang kayu, Bapak yang bernama Supriyanto ini, menekuni profesinnya sebagai penjual kayu sejak tahun 2009. Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, Bapak yang mermiliki 4 orang anak ini, pernah gulung tikar karena maraknya persaingan. Untuk itu ia lebih profesional dalam menekuni pekerjaannya.
"Dalam memulai usaha ini, Saya bermodalkan uang sebesar Rp2.580.000,- digunakan untuk membeli kayu, memperkerjakan para kuli, dan menyewa mesin. Selang beberapa bulan,
uang itu menjadi Rp3.000.000,- begitu seterusnya. Dan sekarang sudah mempunyai mesin tebang sendiri" Jelas Pak Supriyanto.
uang itu menjadi Rp3.000.000,- begitu seterusnya. Dan sekarang sudah mempunyai mesin tebang sendiri" Jelas Pak Supriyanto.
Mengenai cara menebang pohon yang benar dan aman ada beberapa cara yaitu:
1.Pohon yang akan ditebang harus dipotongi cabang-cabangnya.
2.Sebelum menebang pohon kita harus memperhatikan sekitarnya jangan sampai merusak tanaman atau rumah dibawahnya.
3.Setelah itu, ditebang dan dipotongi berdasarkan ukurannya. "Kayu yang berukuran kecil, dipotong kurang lebih satu meter, dijual sebagai elon (kayu bakar), kayu yang berukuran besar, dipotong kurang lebih dua sampai empat meter, dijual gelondongan saja". ujar Pak Supriyanto kelahiran banyumas, 05 Mei 1970 ini.
Mengenai pemasarannya, biasannya Pak Supriyanto menjual kayu-kayu itu langsung ke agen atau pabrik kayu terdekat.
1.Pohon yang akan ditebang harus dipotongi cabang-cabangnya.
2.Sebelum menebang pohon kita harus memperhatikan sekitarnya jangan sampai merusak tanaman atau rumah dibawahnya.
3.Setelah itu, ditebang dan dipotongi berdasarkan ukurannya. "Kayu yang berukuran kecil, dipotong kurang lebih satu meter, dijual sebagai elon (kayu bakar), kayu yang berukuran besar, dipotong kurang lebih dua sampai empat meter, dijual gelondongan saja". ujar Pak Supriyanto kelahiran banyumas, 05 Mei 1970 ini.
Mengenai pemasarannya, biasannya Pak Supriyanto menjual kayu-kayu itu langsung ke agen atau pabrik kayu terdekat.
Disusun oleh:
Eva, Yunita, Estika, Susy
Estika Mul'' 14 Februari jam 1:03