Variasi Yang Berbeda Dari Pedagang Sate
Di Banyumas sate bebek bukanlah makanan yang asing lagi. Terutama di Daerah Tambak, karena hampir di seluruh sudut Kota Tambak sebagian besar warga menjual sate bebek di pinggir jalan.
Seperti halnya Ibu Tanti yang berjualan sate bebek di sudut Kota Wijahan Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas yang sudah berjualan sekitar 7 tahunan. Ibu yang mempunyai dua anak ini memilih untuk berjualan sate karena ingin mencari variasi yang berbeda dari pedagang makanan sekitarnya yang kebanyakan menjual bakso dan mie ayam.
Seperti halnya Ibu Tanti yang berjualan sate bebek di sudut Kota Wijahan Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas yang sudah berjualan sekitar 7 tahunan. Ibu yang mempunyai dua anak ini memilih untuk berjualan sate karena ingin mencari variasi yang berbeda dari pedagang makanan sekitarnya yang kebanyakan menjual bakso dan mie ayam.
Bicara masalah daging, ”saya memperoleh daging bebek ini dari penjual ternak bebek yang mengantarkanya kesini dan saya sudah menerima bersihnya saja”, jawab Ibu yang mempunyai profesi sebagai pedagang sate.
Ngomong-ngomong masalah harga, harga 1 porsi sate bebek berkisar Rp 15.000,00. Dari hasil berjualan sate bebek etrsebut, setiap porsinya ibu penjual sate bebek ini memperoleh penghasilan sekitar 2 juta/bulan.
Dari berdagang sate bebek itu sendiri Ibu Tanti ini juga mengalami suka duka,”sukanya kalau sate itu kan harganya cukup mahal, di samping itu juga keuntunganya cukup lumayan, sedangkan dukanya itu biasanya ada pembeli yang kurang sabar karena menunggu proses pembakaran sate yang memakan waktu cukup lama juga.Yah.... namanya juga pembeli kita harus sabar dan menghormati semua pembeli, itu juga salah satu cara agar sate kita selalu ramai dikunjungi oleh para,”ucap Bu Tanti.
Ditulis Oleh :
Poppy Diaz Fatmawati 13 Februari jam 10:13