Masjid Kau Tinggal Pergi
Masjid ini sekarang sepi tak seperti dulu lagi. Saat dulu belajar baca kitab suci, masjid ini ramai sekali. Pagi sore dan malam hari tua muda silih berganti, penuh semangat tuk pelajari agama Illahi.
Masjid ini sebernanya masih kokoh berdiri. Bahkan terkesan lebih indah dan rapi. Tiap tahun tembok dicat kembali, hingga kusam tak pernah nampak lagi. Atap bocorpun dah lama tak ku jumpai. Dulu cape harus menimba pake ember dan tali, skarang tinggal pencet air dah naik sendiri.
Tapi ada hal yang sangat disayangi.Ketika masjid sudah indah dan tertata rapi. Seolah masjid ini tak punya ruh lagi.Ruh yang mampu menarik hati, hati anak anak tuk giat mengaji,serta muda mudi tuk rajin kumandangkan ayat suci. Sekarang masjid ini ramai hanya bulan suci, atau saat hari besar sedang kami peringati.
Cobalah jama'ah duhur di masjid ini, lalu coba perhatikan jumlah yang mengikuti. Shaf putra cuma satu baris tak terpenuhi, sedang shaf putri paling mentok dua shaff. Pa lagi kalo subuh atau fajri, job besar bagi pakyai. Kadang ia adzan sendiri, lalu di iqomati, dan ia juga yang mengimaminya. Yang jama'ah subuh cuma nenek nenek dan aki aki. Jumlah mereka dapat dihitung dengan jari.
Entah pertanda apa semua hal ini, dan entah mengapa pula bisa terjadi.Mungkinkah semua ini pengaruh buruk teknologi. Sebagian penduduk jadi pecandu tivi. Ktika adzan tivi tak mati, mereka wudlupun tunggu jeda promosi. Habis wudlu lanjut nonton lagi. Dan sholat saat jeda promosi kembali. Sedang sebagian lagi terhipnotis smart atau speedy. Tatap layar komputer begitu mereka sukai, googling search tanpa tujuan pasti. Hingga waktu jama'ah diketahui, dengan santai ia biarkan pergi. Mungkin mereka berkata dalam hati sholat itu urusan nanti.
Tuhan...
Apahkah mereka telah melupakan, besarnya pahala jama'ah andai dilaksanakan. Nabi sendiri menyabdakan, sampai dua puluh tujuh derajat ditinggikan.
Tuhan...!
Apa mereka juga melupakan,memakmurkan masjid itu tak sekadar memegahkan bangunan. Mengisinya dengan banyak peribadahan juga jalan memakmurkan. Bisa juga dengan menjadikan tempat memperdalam ilmu keagamaan.
Ya Alloh... Rabb semesta alam, ku mohon inayah, rohmat, hidayah dan kekuatan, agar kami bisa jadi rajin jama'ah di masjid, jauhkanlah kami dari sifat malas agar kami bisa selalu memakmurkanya.
Amiin...
bY : Alumni LiyoN
Posted by mading man sumpiuh
on 23.11. Filed under
KIRIMAN ALUMNI
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response