Kelebihan Al-Qur’an Dibandingkan Kitab Suci Yang Lain
Sesuatu yang menjadi penyempurna pasti memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan yang di sempurnakan. Apabila tidak memiliki kelebihan, sesuatu itu tidaklah pantas disebut sebagai penyempurna. Al-qur’an dikatakan sebagai kitab penyempurna karena memiliki kelebihan dari kitab-kitab suci sebelumnya. Selama 14 abad lebih, kitab suci al-qur’an tidak mengalami perubahan sedikitpun, baik tulisan maupun isi kandungannya.Keadaan seperti ini akan terus berlangsung sampai akhir kehidupan dunia ini. Keaslian al-qur’an seperti ini diakuioleh para sejarawan, baik muslim maupun non muslim.Dalam bidang ibadah, Al-qur’an antara lain menjelaskan sholat, zakat, puasa, dan haji. Ke 4 macam ibadah tersebut dinamakan ibadah mahdah, yakni ibadah yang sudah ada aturannya secara rinci dalam agama.
Dalam bidang akidah,alqur’an telah menegaskan bahwa satu-satunya sembahan manusia yang hak adalah Allah SWT. Pengakuan adanya sembahan selain Allah SWT dinyatakan syirik.
Dalam bidang mu’amalah, Al-qur’an menegaskan bahwa gotong-royong yang dibenarkan dalam islam adalah gotong-royong dalam hal kebaikan dan ketaqwaan, bukan dalam dosa dan permusuhan.
Dalam bidang akhlak karimah , Al-qur’an memberi bimbingan kepada manusia agar memiliki akhlak karima. Al-qur’an menjelaskan bahwa akhlak karimah meliputi hubungan dengan sesame manusia dan dengan Allah SWT sebagai pencipta. Dalam bidang hukum, Al-qur’an mengakui dan menghargai hak setiap manusia. Hak seseorang dapat di peroleh apabila hukum di tegakkan. Sebagian orang menilai bahwa hukum islam sadis dan tidak mengenal keprimanusiaan. Orang yang menganggap bahwa hokum islam itu sadis adalah orang yang tidak mau berpikir jernih. Sekiranya mau berpikir cermat, niscaya mereka mengakui bahwa ketetapan hukum islam itu baik dan tidak sadis. Dengan adanya hukuman yang cukup berat, seseorang tidak berani melanggar hak-hak orang lain.
Al qur’an diturunkan dalam bahasa arab, tetapi sangat berbeda dengan bahasa arab pada umumnya. Bahasa arab terkenal memiliki kemampuan bersyair sejak zaman dahulu. Mereka sering mengadakan lomba membaca syair pada pasar ukaz. Meskipun demikian, tidak satupun penyair yang mampu menandingi bahasa Al-qur’an. Setiap kali orang kafir Quraisy mengutus pemuda yang ahli bersyair untuk berdialog dengan Rosulullah SAW pasti mengalami kegagalan bahkan mereka merasa kagum. Bahasa Al-qur’an mempunyai nilai sastra yang tinggi sehingga Nabi Muhammad SAW sendiri tidak sanggup menandinginya. Keindahan gaya bahasa Al-qur’an hanya dapat dirasaka oleh orang yang paham terhadap sastra arab. Pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar as-siddiq, muncul beberapa orang murtad dan mengaku sebagai nabi. Mereka mencoba untuk membuat tandingan terhadap Al-qur’an, tetapi tandingan yang mereka buat tidak ada nilainya sama sekali.
Kitab-kitab suci sebelum Al qur’an berlaku sementara dan hanya untuk umat tertentu. Al-qur’an berlaku untuk sela-lamanya dan untuk semau manusia. Oleh sebab itu, kitab suci sebelum Al qur’an dikatakan temporer dan local. Sedangkan Al-qur’an dikatakan abadi dan universal.
Posted by mading man sumpiuh
on 14.10. Filed under
CERITA ISLAM
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response