PROSES PEMBUATAN GULA MERAH
Ibu Latifah adalah seorang pembuat gula merah yang masih bertahan di era metropolitan ini. Usaha ini ia lakukan ± 18 tahun. Warga desa Selanegara Kec. Sumpiuh Kab. Banyumas ini adalah salah seorang pembuat gula yang melakukan usaha ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika tidak ada gula yang diproduksi maka tidak bisa makan ”Ujarnya”.
Usaha ini mengalami kendala jika musim hujan karena di musim hujan bambu yang untuk menampung nira menjadi penuh terisi air hujan, sehingga proses pemasakan menjadi lama dan hasilnya juga kurang bagus.
Dalam proses pembuatan gula merah ini menggunakan sedikit obat (zat pengawet) dan laru yang campurannya dari galih nangka dan kulit manggis yang dikeringkan sehingga gula yang diproduksi berbeda dengan gula produksi lain.
Pohon kelapa yang sudah bisa mulai disadap, adalah pohon yang sudah berbunga (sudah keluar manggar). Dari sekian pohon kira-kira 10-12 pohon nira yang di sadap ini menghasilkan ± 30 liter dalam setiap panjat. Ini bisa menghasilkan gula merah ± 1 kg. Pada proses pengolahan air nira ada beberapa proses diantaranya penyaringan, perebusan, prapencetakan (menitis) dan mencetak. Pada proses penyaringan ini bertujuan untuk memisahkan antara air nira dengan serangga bunga kelapa yang rontok.
Kalau pada proses perebusan ini memerlukan waktu ±5 jam dari proses penyaringan. Proses ini dilakukan agar air nira terpisah dari sari patinya. Pada proses pra pencetakan (menitis) ini bertujuan agar gula dihasilkan keras, yang siap dipasarkan ”Ujar Bu Latifah sewaktu kami wawancarai”
Pohon kelapa yang sudah bisa mulai disadap, adalah pohon yang sudah berbunga (sudah keluar manggar). Dari sekian pohon kira-kira 10-12 pohon nira yang di sadap ini menghasilkan ± 30 liter dalam setiap panjat. Ini bisa menghasilkan gula merah ± 1 kg. Pada proses pengolahan air nira ada beberapa proses diantaranya penyaringan, perebusan, prapencetakan (menitis) dan mencetak. Pada proses penyaringan ini bertujuan untuk memisahkan antara air nira dengan serangga bunga kelapa yang rontok.
Kalau pada proses perebusan ini memerlukan waktu ±5 jam dari proses penyaringan. Proses ini dilakukan agar air nira terpisah dari sari patinya. Pada proses pra pencetakan (menitis) ini bertujuan agar gula dihasilkan keras, yang siap dipasarkan ”Ujar Bu Latifah sewaktu kami wawancarai”
Penulis : Abdul Majid, M. BahtiaR, Afiq M. : X-1