Anggapan menjadi kaur yang selama ini kita anggap mudah ternyata tidak seperti yang kita kira. Pada umumnya kaur pembangunan itu gampang- gampang susah. Ada berbagai problematika dalam menjadi kaur pembangunan. “Ujar pak Taslim” yang menjabat menjadi kaur pembngunan di desa Sidamulya.
Pria kelahiran Banyumas 10 Juni 1959 menjabat menjadi kaur pembangunan sejak tahun 1993 . Sebelum menjadi Kaur Beliau pernah menjabat menjadi ketua RT dan hansip.
Selama menjadi kaur pembangunan di desa Sidamulya, Beliau dan masyarakat setempat telah bergotong royong membangun fasilitas di desa Sidamulya. Cara membangun desa yang baik “ya musyawarah masalah dana, donatur- donator, usulan –usulan kepada pemerintah dan musyawarah –musyawarah masalah pembngunan. Contohnya : Pembangunan Jembatan , Pengaspalan jalan, Mushola, Kantor PKK ,Kantor LKMD, dll. Tutur Pria kelahiran tahun 1959 ini.”
Pembangunan tak Lepas tak lepas dari bantuan kepada desa, LKMD ,RT/RW, termasuk masyarakat dan perangkat –perangkat desa yang lain. Dana yang digunakan dalam pembangunan desa , ternyata tidak keseluruhan dari pemerintah melainkan juga dari sumbngan masyarakat setempat.
Jika desa akan membangun sebuah fasilitas terkadang ada kesulitan yaitu , dana nya sudah habis hal ini yang menghambat sebuah proses pembangunan. Tentu saja menjadi kaur pembangunan “Senang, bergotong royong membantu masnyarakat mengajak masnyarakat untuk saling menbantu satu sama lain “. Kata bapak Taslin tentang Perasaanya.
Dan Beliau juga mempunyai harapan untuk desa Sidamulya kedepanya yaitu ,supaya lebih maju lagi, pembangunan lancer, lalu lintas jalan lancar , Transportasinya juga lancar, Keamanan lingkungan desa Sidamulya aman. Tempat –tempat Ibadah supaya lebih ramai untuk beribadah , pendidikan meningkat, perkomian penghasilan pertanian supaya meningkat dan masnyarakat sejahtera. |