PUASA DAN KEMAMPUAN MENAHAN DIRI
PUASA DAN KEMAMPUAN MENAHAN DIRI
MARHABAN YA RAMADHAN, Selamat datang bulan penuh rahmat, berkah, dan pengampunan. Selamat datang bulan bertabur pahala. Kita semua tengah menunaikan ibadah puasa Ramadhan tahun 1430 H. Satu ibadah mahdlah ini dalam agama Islam yang target go-alnya adalah derajat muttaqin. Sebuah ungkapan yang menggambarkan suasana ceria dan riang gembira dari setiap muslim dimana saja ketika menyambut tibanya bulan yang istimewa itu : Bagaikan menyambut kedatangan tamu, kitapun telah melakukan persiapan – persiapan sebelumnya.
Para Pembaca, Rahimakumullah !
Kita semua tahu bahwa tidak ada satupun orang yang tidak mati. Ketika kemat ian datang, dia tidak melihat apakah yang dijempunya itu siap atau tidak, Sudah beramal apa belum. Ketika dia datang, maka ia tidak bisa ditawarlagi.Demikian juga ketika kematian datang, ia tidak melihat sia yang akan didatangi, apakah ia pejabat,atau penjahat, orang fakir atau orang kafir, kuat atau lemah, tua muda, laki – laki atau perempuan, ketika sudah sampai saatnya, ia pasti akan datang menjemput. Maka beruntung sekali orang yang mempersiapkannyadan rugi sekali orng yang tidak berfikir, apalagi mempersiapkannya.Rasulullah SAW. bersabda yang artinya, sebagai berikut :
“ Orang yang pandai adalah orang yang merendahkan dirinya dan beramal untuk sesuatu setelah mati. Orang yang lemah adalah adalah orang yang mengikutkan dirinya pada hawa nafsu “
Alat tukar dialam barzah nati bukan emas permata, bukan uang berlimpah dan bukan pula kedudukan dan jabatan tinggi. Alat tukar untuk mendapatkan kenikmatan di akhirat adalah amal soleh. Semakin besar amal sholeh yang dikerjakan, maka semakin tinggi tingkatan kenikmatannya, semakin rendah amal sholeh dan ketaqwaan kepada Allah, maka semakin rendah kenikmatan yang ia dapatkan. Apalagi bila seseorang tidak memiliki ketaqwaan dan amal sholeh. Atau ia telah melakukan kebaikan, tetapi ia baker
dengan kemaksiatan dan pelanggaran terhadap aturan – aturan Allah. Allah telah berfirman :
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الألْبَابِ
Artinya : “ Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik – baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada – Ku hai orang – orang yang berakal “(Q.S.Al – Baqarah : 197)
Para Pembaca Rahimakumullah !
Ramadhan tengah mengunjungi kita. Bulan yang penuh kemulyaan, penh berkah, dan penuh maghfirah. Pada bulan ini semua amal kebaikan dilipatgandakan sampai batasan yang tidak terhitung.Pada bulan ini Allah
membuka pintu surga- Nya, menutup ointu neraka dan membelenggu syetan sebagai sumber dari segala pelanggaran dan dosa.Rasul menjelaskan :
“ Ketika datang bulan Ramadhan , maka pintu – pintu surga dibuka, pintu- pintu neraka ditutup dan syetan dibelenggu.”(H.R.Muslim)
Sebagai puncak dari fasilitas Ramadhan adalah ditetapkannya malam Lailatu; Qadar. Dijelaskan oleh Allah bahwa bibadah pada malam ini lebih baik dari seribu bulan.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“ Malam lailatul Qadar, lebih baik dari pada seribu bulan “( Q.S.Al- Qadar : 3)
Allah telah memberi kesempatan seluas-luasnya bagi kita, mampukah kita menggunakan kesempatan tersebut. Sekarang inilah kesempatan untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya. Dan kesempatan itu belum tentu datang di masa mendatang. Karena tidak ada satupun diantara kita yang tahu kapan kita akan mati. Kita tidak tahu, apakah usia kita sampai pada Ramadhan tahun depan.