KANDUNGAN HADIST HADIST bY : Tri Wahyuni X_5
Ajaran Takwa
Menurut bahasa, takwa berarti memelihara atau menjaga . Menurut istilah, takwa yang artinya melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Bertakwa artinya mematuhi segala perintah Allah dan menghindarkan diri dari larangan Allah SWT.Perintah Allah kepada setiap muslim yang berkenaan dengan akidah ( keimanan ), ibadah, dan akhlak, semuanya harus dilaksanakan di mana saja ia berada.
Dari definisi tersebut, dapat diketahui bahwa orang bertakwa adalah orang yang mau melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya.
Pegang teguh akidah, ibadah dan akhlak itu di mana saja. Jangan mudah berubah dan luntur sekalipun tempat tinggal berpindah.
Pada umumnya, ketika orang sedang dalam kondisi sehat, lupa akan nikmat Allah SWT. Namun, ketika mereka sakit, barulah mereka merasa butuh kepada Allah SWT. Sikap seperti itu bukan lah wujud takwa.
Sikap takwa lahir dari adanya kesadaran moral. Manusia yang bertakwa adalah manusia yang memiliki kepekaan moral yng tajam untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan suatu perbuatan. Dia memiliki mata batin yang menembus jauh untuk melihat yang baik itu baik, dan yang buruk itu buruk.
Dari hadist yang diriwayatkan Tirmizi, Nabi SAW memerintahkan agar manusia selalu bertakwa kepada Allah SWT di mana saja ia berada.jika ia terlanjur melakukan kejahatan, segeralah ia menebusnya dengan melakukan kebaikan.
Takwa berarti melindungi diri dari akibat-akibat perbuatan sendiri yang buruk dan jahat. Menurut Fazhu Rahman, mungkin sekali takwa adalah istilah tunggal yang terpenting di dalam al Qur’an. Perkataan takwa bisa juga di terjemahkan menjadi takut kepada Allah SWT atau kesalehan.
Takwa adalah bekal yang paling utama. Hal itu di sebutkan Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 197 yang artinya: Dan berkahilah kamu, maka sebaik-baik bekal adalah takwa.
Allah SWT juga menyatakan bahwa orang yang bertakwa akan mendapat jaminan dapat mengatasi persoalan hidup dan mendapat rezeki yang tidak di sangka-sangka datangnya.
Allah SWT tidak akan melihat manusia dalam bentuk fisiknya , tetapi melihat kepada hatinya yang mau bertakwa kepada-Nya. Orang yang bertakwa adalah orang yang paling mulia di sisi Allah SWT.
Menurut bahasa, takwa berarti memelihara atau menjaga . Menurut istilah, takwa yang artinya melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Bertakwa artinya mematuhi segala perintah Allah dan menghindarkan diri dari larangan Allah SWT.Perintah Allah kepada setiap muslim yang berkenaan dengan akidah ( keimanan ), ibadah, dan akhlak, semuanya harus dilaksanakan di mana saja ia berada.
Dari definisi tersebut, dapat diketahui bahwa orang bertakwa adalah orang yang mau melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya.
Pegang teguh akidah, ibadah dan akhlak itu di mana saja. Jangan mudah berubah dan luntur sekalipun tempat tinggal berpindah.
Pada umumnya, ketika orang sedang dalam kondisi sehat, lupa akan nikmat Allah SWT. Namun, ketika mereka sakit, barulah mereka merasa butuh kepada Allah SWT. Sikap seperti itu bukan lah wujud takwa.
Sikap takwa lahir dari adanya kesadaran moral. Manusia yang bertakwa adalah manusia yang memiliki kepekaan moral yng tajam untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan suatu perbuatan. Dia memiliki mata batin yang menembus jauh untuk melihat yang baik itu baik, dan yang buruk itu buruk.
Dari hadist yang diriwayatkan Tirmizi, Nabi SAW memerintahkan agar manusia selalu bertakwa kepada Allah SWT di mana saja ia berada.jika ia terlanjur melakukan kejahatan, segeralah ia menebusnya dengan melakukan kebaikan.
Takwa berarti melindungi diri dari akibat-akibat perbuatan sendiri yang buruk dan jahat. Menurut Fazhu Rahman, mungkin sekali takwa adalah istilah tunggal yang terpenting di dalam al Qur’an. Perkataan takwa bisa juga di terjemahkan menjadi takut kepada Allah SWT atau kesalehan.
Takwa adalah bekal yang paling utama. Hal itu di sebutkan Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 197 yang artinya: Dan berkahilah kamu, maka sebaik-baik bekal adalah takwa.
Allah SWT juga menyatakan bahwa orang yang bertakwa akan mendapat jaminan dapat mengatasi persoalan hidup dan mendapat rezeki yang tidak di sangka-sangka datangnya.
Allah SWT tidak akan melihat manusia dalam bentuk fisiknya , tetapi melihat kepada hatinya yang mau bertakwa kepada-Nya. Orang yang bertakwa adalah orang yang paling mulia di sisi Allah SWT.
Cutezcyta Forefer 06 Februari jam 6:44